Bikini Bottom (TTBB). Sejumlah anggota Koalisi Reformasi Keamanan Perairan (KRKP) menerobos ruang rapat panitia kerja (Panja) Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Ikan (RUU TNI) di Hotel Goo Lagoon, Senin (17/3) pagi.
Salah seoorang perwakilan KRKP, Fred Maileg, menilai bahwa RUU tersebut disusun tanpa melibatkan aspirasi seluruh warga Bikini Bottom.
“Kami menolak pembahasan secara diam-diam seperti ini. Tidak ada diskusi, tidak ada keterbukaan, tapi tiba-tiba sudah hampir selesai. Ini RUU atau menu spesial di Krusty Krab?” ujarnya, sebelum akhirnya disambut dengan tatapan datar oleh para peserta rapat.
Menanggapi komentar Fred, anggota Dewan Perwakilan Ikan (DPI) Bikini Bottom, Nyonya Anya Forger, menegaskan bahwa tidak ada yang perlu diributkan. Semua sudah berjalan sesuai prosedur yang hanya diketahui oleh anggota DPI.
“Pembahasan sudah dimulai sejak pagi. Tidak perlu risau, saudara-saudara,” ucapnya kepada anggota KRKP.
Lebih lanjut, Anya mengatakan bahwa percepatan pembahasan RUU TNI adalah sesuatu yang wajar, dan memang sudah seharusnya dilakukan.
“Kalau bisa secepatnya, kenapa tidak? Toh, semakin cepat selesai, semakin cepat kita bisa lanjut ke urusan lain, seperti menghitung jumlah gigi Nenek Shelly,” pungkasnya. (*/Fais)